Menenun Asa Hijau di Tengah Kabut Krisis Iklim, PT Vale Indonesia Tegaskan Komitmen Transisi Energi

“Kami ingin memastikan operasi kami tidak hanya bertahan, tapi juga berkontribusi positif bagi lingkungan yang telah memberi kami banyak,” tambahnya.

Suasana di Le Grande Ballroom, Balikpapan, terasa istimewa dalam hiruk-pikuk Indonesia Climate Change Expo & Forum (ICCEF) 2024. Para pelaku lintas sektor bertemu, berdiskusi, dan berbagi gagasan, dengan satu tujuan, menanggulangi krisis iklim yang kian mengancam.

Di antara puluhan stand perusahaan, PT Vale Indonesia Tbk tampil sebagai wujud nyata bahwa industri tambang dapat berperan lebih dari sekadar menghasilkan, tetapi juga melestarikan.

Dengan pancaran lampu panggung yang hangat, Budiawansyah, Head of Strategic & Corporate Affairs PT Vale, berdiri tegas dan lugas. Ia berbicara bukan hanya tentang bisnis, tetapi tentang misi yang lebih besar dan penuh tantangan, mewujudkan emisi nol bersih pada tahun 2050.

“Perjalanan kami menuju Net Zero Emissions sudah lama kami mulai,” ucapnya dengan nada penuh tekad.

“Kami ingin memastikan operasi kami tidak hanya bertahan, tapi juga berkontribusi positif bagi lingkungan yang telah memberi kami banyak,” tambahnya.

Sorowako, sebuah daerah yang terkenal dengan kekayaan tambangnya, juga menyimpan keindahan alam yang memukau. Salah satunya adalah Danau Matano, danau terdalam di Asia Tenggara yang berair jernih. PT Vale kata Budiawansyah, menjaga dan melestarikan wilayah ini dengan penuh komitmen.

“Jika pengolahan kami tidak baik, lingkunganlah yang akan dirugikan,” kata Budiawansyah.

PT Vale berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 33% pada tahun 2030 sebagai bagian dari langkah menuju emisi nol bersih.

Langkah ini diwujudkan melalui berbagai inovasi hijau, seperti penggunaan biomassa hingga 50% dalam tanur pereduksi serta tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sorowako yang kini memenuhi 100% energi untuk proses peleburan.

Baca Juga  Peringati 72 Tahun Kopassus, DPRD Makassar: Sejarah Perjalanan Panjang Keberanian-Pengabdian

“Kami menyadari bahwa keberlanjutan adalah hasil dari teknologi dan inovasi yang kami bangun bersama, tidak hanya untuk perusahaan, tapi juga untuk lingkungan,” tutur Budiawansyah.

Di hadapan ratusan peserta forum, PT Vale juga menunjukkan upayanya di bidang reklamasi. Hingga Agustus 2024, sebanyak 3.818 hektare lahan tambang telah direklamasi dengan menanam 700.000 pohon setiap tahun.

IMG_20241106_004420 Menenun Asa Hijau di Tengah Kabut Krisis Iklim, PT Vale Indonesia Tegaskan Komitmen Transisi Energi

Tidak sembarang pohon yang ditanam, tetapi pohon endemik seperti eboni dan dengen, yang mampu menghidupkan kembali ekosistem di tanah bekas tambang.

“Kita tak bisa bergerak sendiri. Perubahan iklim adalah tantangan kolektif, dan kita harus bersama-sama melestarikan bumi ini,” lanjut Budi.

Budiawansyah memaparkan strategi perusahaan melalui Key Programs. Salah satunya adalah penggunaan biomassa sebagai bahan bakar untuk mengurangi jejak karbon.

Saat ini, PT Vale telah berhasil menggunakan biomassa hingga 50% pada tanur pereduksi, dan tahun ini mereka akan memulai uji coba penggunaan biomassa 10% dalam proses produksi.

PT Vale kata Budiawansyah, menyadari bahwa keberlanjutan adalah hasil dari kemajuan teknologi dan inovasi yang dilakukan bersama.

“Teknologi dan inovasi ini kami dedikasikan bukan hanya untuk kelangsungan operasi, tetapi juga untuk masyarakat dan lingkungan di sekitar kami,” tukasnya.

Salah satu sorotan dalam upaya keberlanjutan PT Vale adalah penggunaan tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sorowako. Dengan kapasitas mencapai 365 MW, ketiga PLTA ini memasok 100% energi tanur peleburan PT Vale.

“Ini adalah salah satu operasi dengan intensitas karbon terendah di Indonesia,” ujar Budiawansyah bangga.

Tidak hanya energi, perusahaan tambang itu juga memikirkan aspek lingkungan lainnya. Hingga Agustus 2024, PT Vale telah melakukan reklamasi lahan tambang seluas 3.818 hektare.

Setiap tahun, 700.000 bibit pohon ditanam, dengan 60% di antaranya adalah pohon endemik seperti eboni dan dengen, spesies khas yang menghidupkan kembali tanah bekas tambang.

Baca Juga  Ketua DPRD Makassar Prioritaskan Program Penting di Akhir Masa Jabatan

Dalam upaya menjaga keseimbangan alam, PT Vale mengelola daerah sekitarnya dengan cermat. Danau Matano, yang menjadi tetangga langsung operasional perusahaan, dijaga dengan baik.

“Ini adalah harta alam yang kami rawat agar tetap indah dan layak dinikmati generasi berikutnya,” jelas Budiawansyah.

Perusahaan tambang, pilar penting dalam pelestarian lingkungan

Kasubdit Evaluasi Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan Timur, Arianti memuji langkah-langkah yang diambil PT Vale.

“Dengan upaya nyata seperti ini, saya percaya perusahaan tambang pun dapat menjadi pilar penting dalam pelestarian lingkungan,” ucapnya.

Baginya, PT Vale menjadi contoh bahwa perusahaan tambang tidak sekadar mengeksploitasi, namun mampu mengembalikan kehidupan ke tanah yang mereka garap.

IMG_20241105_230828 Menenun Asa Hijau di Tengah Kabut Krisis Iklim, PT Vale Indonesia Tegaskan Komitmen Transisi Energi

Sementara itu, Ruandha Agung Sugardiman, Ketua Harian I Tim Kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, turut mengungkapkan rasa hormatnya kepada PT Vale.

Ia menyebut, tidak semua perusahaan tambang melakukan reklamasi dengan pohon-pohon endemik.

“PT Vale memberikan contoh bahwa operasi tambang bisa memberi kehidupan pada alam kembali,” katanya.

Budiawansyah menekankan pentingnya pembibitan pohon di area persemaian PT Vale. Selain menjadi program reklamasi, area ini menjadi bukti bahwa perusahaan menghargai keberlangsungan flora lokal, termasuk dengen, yang kini dipromosikan sebagai bagian dari produk kesehatan masyarakat.

“Kami berinvestasi dalam inovasi rendah karbon dan bertujuan untuk berkontribusi nyata bagi lingkungan serta masyarakat,” tambah Budiawansyah.

Ia berharap langkah-langkah PT Vale dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk turut aktif dalam mitigasi perubahan iklim.

Selain reklamasi, PT Vale juga mendukung masyarakat lokal melalui pemberdayaan ekonomi. Budiawansyah menjelaskan, perusahaan memfasilitasi produk berbahan dasar dengen sebagai minuman kesehatan, memberdayakan UMKM lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar tambang.

Upaya ini mencerminkan keseimbangan antara kepentingan alam, sosial, dan ekonomi—tiga aspek yang menjadi landasan operasional PT Vale.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *