Kabareditorial.com, Makassar – Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim, mengumumkan sejumlah langkah penting untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut. Salah satu kebijakan utama adalah mengimbau siswa dari tingkat PAUD hingga SMP, baik negeri maupun swasta, untuk belajar di rumah. Kebijakan ini diambil guna memastikan keselamatan anak-anak di tengah ancaman banjir dan cuaca yang sulit diprediksi.
“Terkait ini, kami sudah mengeluarkan imbauan kemarin. Pertama, kami di dinas pendidikan mendirikan posko siaga. Saya juga memerintahkan kepala sekolah untuk membentuk posko di setiap sekolah dan melaporkan kondisi sekolah setiap saat ke posko dinas pendidikan,” ujar Muhyiddin dalam keterangannya.
Selain itu, Dinas Pendidikan juga meminta sekolah untuk mengamankan aset-aset penting ke tempat yang lebih aman. Langkah ini dianggap krusial, mengingat banjir sudah mulai merendam sejumlah sekolah, termasuk SMP 19 dan SMP 26 yang menjadi langganan genangan air setiap tahun.
Proses Belajar dan Libur Sekolah Menurut Muhyiddin, meski proses penilaian akhir semester telah selesai, aktivitas di sekolah tetap berjalan. Namun, untuk sekolah-sekolah yang tergenang air, pembelajaran dialihkan ke rumah demi keselamatan siswa. “Kami mengutamakan keselamatan anak. Jadi, bagi sekolah yang tergenang air, kita minta belajar di rumah saja sambil menunggu penerimaan rapor,” jelasnya.
Muhyiddin juga menekankan bahwa meskipun siswa diliburkan dari aktivitas belajar mengajar, kepala sekolah dan para guru tetap bertugas. Mereka diminta siaga untuk memantau kondisi sekolah, mengantisipasi risiko, dan selalu memperhatikan informasi cuaca dari BMKG.
Peringatan kepada Orang Tua Dalam kesempatan yang sama, Muhyiddin juga menyampaikan imbauan kepada para orang tua untuk lebih waspada terhadap keselamatan anak-anak di rumah. “Kondisi bukan hanya di sekolah, tetapi di rumah juga perlu dijaga. Apalagi melihat anak bermain-main di genangan air, yang terlihat biasa saja tetapi bisa saja menelan jiwa. Jangan lupa, banyaknya kemunculan ular juga menjadi ancaman,” tegasnya.
Langkah-langkah ini diambil untuk meminimalkan risiko dan memastikan anak-anak tetap dalam kondisi aman di tengah cuaca ekstrem yang terus berlanjut. Sambil menunggu perkembangan lebih lanjut, semua pihak diharapkan bekerja sama untuk menjaga keselamatan generasi muda Kota Makassar.