Kabareditorial.com, Makassar — Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Jamaluddin Jompa menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya dua mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional, Jean Eclezia (19 tahun) dan Reski Rahim (21 tahun).
Ungkapan duka tersebut disampaikan melalui Kepala Humas Unhas, Ahmad Bahar, Jumat (24/1/2025). Rektor juga berharap agar satu korban lainnya, Syadza (19 tahun), dapat segera ditemukan oleh tim pencari.
Kedua mahasiswa ditemukan meninggal setelah hanyut di Sungai Biseang La’boro (Bislab), Kabupaten Maros, pada Kamis malam (23/1/2025).
Korban pertama, Jean, ditemukan sekitar pukul 21.30 WITA oleh tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran sekitar 500 meter dari lokasi awal hanyut.
Korban kedua, Reski, ditemukan pada pukul 23.15 WITA, sekitar 200 meter dari lokasi kejadian. Kedua jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Palaloi Kabupaten Maros untuk proses lebih lanjut.
Selain tim SAR gabungan, pencarian juga melibatkan staf dosen dari Program Studi Hubungan Internasional, pimpinan fakultas, serta tim SAR Unhas yang terus bekerja keras mencari korban ketiga.
Menurut penjelasan Kepala Humas Unhas, insiden tragis ini bermula pada Kamis sore (23/1/2025), ketika enam mahasiswa Hubungan Internasional Unhas tiba di lokasi wisata Bislab untuk melakukan survei lokasi kegiatan camping. Survei tersebut dilakukan atas inisiatif pribadi.
Setelah selesai mengecek lokasi, keenam mahasiswa berencana kembali. Namun, jalur yang mereka lewati sebelumnya telah dialiri aliran sungai yang deras.
Meski hari mulai gelap, mereka memutuskan untuk menerobos aliran sungai dengan berbaris dan saling berpegangan.
Ketika hampir mencapai jembatan penyeberangan, salah satu mahasiswa di posisi paling depan melompat untuk menggapai tiang pegangan.
Namun, ia tidak berhasil dan terjatuh ke arus deras, menyebabkan tiga lainnya ikut terseret karena saling berpegangan. Dua mahasiswa berhasil menyelamatkan diri dan bergabung dengan satu orang yang tidak terjatuh, sementara tiga lainnya hanyut terbawa arus.
Tim SAR gabungan terus melanjutkan pencarian terhadap Syadza, yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
Universitas Hasanuddin juga mengimbau seluruh mahasiswa untuk selalu berhati-hati dan mengikuti prosedur keselamatan dalam setiap kegiatan di lapangan.
Universitas Hasanuddin turut berduka cita dan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dalam menghadapi musibah ini.