

Kabareditorial.com, Makassar — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar mendorong Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Kota Makassar untuk berkolaborasi lebih erat dalam memaksimalkan promosi budaya lokal. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Ari Ashari Ilham, pada Sabtu (1/2/2025), dalam rangka memastikan kebudayaan Makassar mendapat perhatian lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ari Ashari Ilham menekankan bahwa kolaborasi antara Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata merupakan langkah strategis yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan visibilitas dan pemahaman masyarakat tentang kebudayaan Kota Makassar.
“Sebenarnya saya sudah beberapa kali meminta di forum DPRD Makassar bahwa Dinas Kebudayaan harus bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan itu tidak bisa dipisahkan. Harus ada kolaborasi antara dua dinas ini, sehingga kebudayaan itu dibantu promosi oleh Dinas Pariwisata,” ungkap Ari Ashari.
Menurut Ari, meskipun upaya pelestarian kebudayaan sudah dilakukan melalui berbagai program oleh Dinas Kebudayaan, tanpa adanya promosi yang baik, hal itu akan menjadi sia-sia.
Ia menjelaskan bahwa APBD yang dikeluarkan untuk mendukung pelestarian cagar budaya dan tradisi harus dibarengi dengan upaya pemasaran yang efektif agar budaya tersebut dikenal lebih luas, baik oleh masyarakat lokal, nasional, maupun mancanegara.
“Percuma kita mengeluarkan uang untuk melestarikan cagar budaya, kalau tidak dipromosikan dengan baik. Itu kan percuma juga. Maksudnya itu hanya menjadi objek budaya yang diketahui pemerintah kota saja, tetapi tidak diketahui masyarakat Makassar, secara nasional hingga mancanegara,” jelas politisi Partai Nasdem ini.
Ari Ashari lebih lanjut mengungkapkan bahwa promosi kebudayaan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata harus mampu menjangkau lebih banyak kalangan, sehingga budaya lokal dapat lebih dikenal dan diakui secara luas. Hal ini juga akan berdampak positif pada sektor pariwisata, yang menjadi salah satu pilar penting perekonomian Kota Makassar.
“Makassar memiliki banyak sekali kebudayaan yang kaya dan menarik untuk diperkenalkan, tetapi tanpa adanya promosi yang maksimal, maka potensi tersebut tidak akan berkembang dengan optimal. Saya berharap agar Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata bisa meningkatkan kerja sama lagi untuk mempromosikan budaya lokal Kota Makassar,” lanjutnya.
Ari Ashari juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam mempromosikan kebudayaan, sehingga anggaran yang ada bisa digunakan secara efisien dan tepat sasaran.
Dinas Kebudayaan harus berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata untuk memastikan bahwa setiap program yang dirancang bisa terintegrasi dengan upaya promosi yang dilakukan oleh dinas terkait.
“Sehingga apapun program-program yang misalnya direncanakan oleh Dinas Kebudayaan, harus disinkronisasi ke Dinas Pariwisata untuk dibantu promosi. Ini adalah langkah yang harus dilakukan untuk memastikan kebudayaan Kota Makassar dikenal di luar sana,” harap Ari.
Forum dan pertemuan-pertemuan yang melibatkan kedua dinas ini diharapkan bisa terus diadakan untuk memperkuat kolaborasi yang ada, serta memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar membawa dampak positif bagi pengenalan dan pelestarian budaya Makassar.
Tidak hanya itu, promosi budaya juga dapat menjadi alat untuk menarik wisatawan yang berdampak pada perekonomian daerah, serta membuka peluang kerja bagi masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Ari Ashari juga mengingatkan bahwa pembangunan sektor budaya dan pariwisata harus menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan yang memadukan aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Hal ini akan menciptakan sinergi yang baik antara pemda, masyarakat, dan sektor swasta dalam memajukan Kota Makassar ke depannya.


Tidak ada komentar