Stabilitas Keuangan Sulsel Tetap Terjaga di Tengah Risiko Global
Kabareditorial.com, Makassar — Stabilitas sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan tetap solid hingga September 2024 meskipun dunia tengah menghadapi risiko geopolitik dan pelemahan ekonomi global.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman menyebut, kinerja keuangan yang tumbuh positif, dengan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel yang mencapai 5,08% year-on-year (yoy) pada Triwulan III-2024.
“Total aset perbankan di Sulawesi Selatan tumbuh 7,23% yoy menjadi Rp199,36 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 8,71% menjadi Rp133,76 triliun, dan kredit yang disalurkan perbankan tumbuh sebesar 6,90% mencapai Rp163,29 triliun,” kata Darwisman dalam jurnalis update, Jumat (15/11/2024).
Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat pada 124,35%, menunjukkan intermediasi yang optimal.
Sementara perbankan syariah juga mencatat pertumbuhan impresif. Total asetnya naik 19,59% yoy menjadi Rp16,16 triliun, DPK tumbuh 22,23% menjadi Rp11,53 triliun, dan pembiayaan meningkat 17,94% menjadi Rp13,46 triliun.
“Rasio Non-Performing Financing (NPF) berada di angka 2,22%, menandakan kondisi keuangan yang sehat” tambah Darwisman.
Kepala OJK Sulselbar menegaskan bahwa stabilitas ini merupakan hasil sinergi yang baik antara regulator dan pelaku industri keuangan.
“Kami terus mendorong inovasi dan kehati-hatian di sektor keuangan untuk menjaga stabilitas ini,” ujarnya.
Dengan tren positif ini, OJK optimistis Sulsel akan tetap menjadi motor penggerak ekonomi di kawasan timur Indonesia, meski tantangan global masih menghantui.