OJK Sebut Pasar Modal dan Bursa Karbon Indonesia Tumbuh Positif

Posisi Pasar Modal dan Bursa Karbon (PMDK) Indonesia.
Posisi Pasar Modal dan Bursa Karbon (PMDK) Indonesia.

Kabareditorial.com, Makassar — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis laporan terkini mengenai perkembangan Pasar Modal dan Bursa Karbon (PMDK) Indonesia. Laporan tersebut menunjukkan tren positif di berbagai sektor, meskipun masih menghadapi beberapa tantangan.

Pasar saham Indonesia mencatatkan kinerja yang menggembirakan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2,72 persen month-to-date (mtd) pada 31 Juli 2024, mencapai level 7.255,76.

Meskipun tahun ini IHSG masih terkoreksi 0,23 persen year-to-date (ytd), nilai kapitalisasi pasar menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 5,76 persen ytd, mencapai Rp12.338 triliun.

Investor asing juga menunjukkan kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia dengan mencatatkan net buy sebesar Rp6,68 triliun mtd.

Di pasar obligasi, indeks ICBI menguat 1,09 persen mtd ke level 384,57, menunjukkan peningkatan 2,66 persen ytd.

Yield Surat Berharga Negara (SBN) rata-rata turun sebesar 7,34 basis poin, meskipun masih naik 25,87 basis poin ytd.

Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp4,90 triliun mtd di pasar obligasi pemerintah, namun masih terjadi net sell di pasar obligasi korporasi.

Industri pengelolaan investasi juga menunjukkan pertumbuhan dengan nilai Asset Under Management (AUM) mencapai Rp830,25 triliun, naik 0,67 persen ytd.

Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp491,61 triliun, dengan net subscription sebesar Rp2,75 triliun mtd.

Penghimpunan dana di pasar modal tetap positif dengan nilai Penawaran Umum mencapai Rp129,90 triliun, termasuk Rp4,39 triliun dari 28 emiten baru.

Terdapat 111 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp33,04 triliun, menunjukkan potensi pertumbuhan lebih lanjut.

Securities Crowdfunding (SCF) terus berkembang dengan 17 penyelenggara berizin, 579 penerbit, dan 159.957 pemodal. Total dana SCF yang dihimpun mencapai Rp1,15 triliun.

Baca Juga  OJK Optimis Budidaya Pisang Cavendish di Sulsel Jadi Peluang Menjanjikan

Bursa Karbon Indonesia, yang diluncurkan pada September 2023, telah menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Tercatat 70 pengguna jasa berizin dengan total volume transaksi sebesar 613.541 tCO2e dan nilai akumulasi Rp37,04 miliar.

Potensi pertumbuhan Bursa Karbon masih sangat besar dengan 3.864 pendaftar di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim.

OJK juga melaporkan upaya penegakan ketentuan di bidang PMDK. Selama Juli 2024, OJK mengenakan sanksi administratif berupa denda kepada dua Manajer Investasi dan satu Emiten sebesar Rp475 juta.

Sepanjang tahun 2024, OJK telah mengenakan berbagai sanksi administratif kepada 83 pihak di Pasar Modal, termasuk denda, perintah tertulis, pencabutan izin, dan peringatan tertulis.

Laporan ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi berbagai tantangan global, pasar modal dan bursa karbon Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dan potensi pertumbuhan yang positif.

OJK akan terus memantau dan mendukung perkembangan sektor ini untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *