
Tim Mahasiswa Social Impact Kelompok I Universitas Ciputra Makassar (UCM) berpose bersama usai melakukan kegiatan edukasi. (Foto : Vanessa).Kabareditorial.com, Makassar — Kian maraknya budaya nongkrong di kalangan masyarakat Indonesia mendorong pertumbuhan bisnis kafe di berbagai daerah, tak terkecuali di Kota Makassar.
Salah satu kafe yang eksis dalam geliat industri kuliner lokal adalah Cafe New Buana, yang berlokasi di Ruko Sumber Rezeki, Jl. Perintis Kemerdekaan No.7, Tamalanrea Indah.
Dengan harga yang terjangkau dan suasana nyaman, Cafe New Buana menjadi pilihan berkumpul bagi berbagai kalangan, dari mahasiswa hingga orang tua.
Namun, di balik eksistensinya, Cafe New Buana menghadapi sejumlah tantangan serius dalam pemasaran digital. Ketiadaan strategi promosi yang sistematis dan tidak adanya pengelolaan media sosial secara profesional membuat visibilitas kafe ini kurang maksimal.
Menjawab tantangan tersebut, tim mahasiswa dari Universitas Ciputra Makassar yang terdiri dari Vanessa Destiana, Imanuel Revdriko Wijaya, Kalvindo Pratama Kunusa, Devon Kusthio, dan Dawaa’ Yaasin Shafaru menggagas program bertajuk Social Impact Challenge yang menyasar peningkatan kapasitas pemasaran digital UMKM lokal.
Menjawab tantangan digitalisasi UMKM
Hasil observasi awal tim peneliti menunjukkan bahwa Cafe New Buana belum memiliki strategi digital yang terstruktur. Media sosial seperti Instagram memang digunakan, namun tidak secara optimal.
Konten tidak konsisten, visual belum menarik, serta interaksi dengan pelanggan masih minim. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu, sumber daya, dan pengetahuan pemilik usaha dalam pengelolaan media sosial.
Masalah pemasaran ini semakin kompleks karena Cafe New Buana belum pernah menjalin kerja sama dengan pihak luar seperti agensi digital, content creator, atau influencer lokal.
Akibatnya, promosi hanya dilakukan secara manual dan tradisional, sehingga sulit menjangkau pasar yang lebih luas.
Dalam upaya membantu pemilik usaha mengatasi hambatan tersebut, program Social Impact Challenge dirancang untuk memberikan pelatihan teknis, pendampingan langsung, serta membentuk rutinitas promosi digital yang sederhana namun efektif.
Pelatihan ini meliputi dasar fotografi produk, penulisan caption yang menarik, hingga penjadwalan konten agar lebih konsisten.
Langkah strategis dan solusi praktis
Tim mahasiswa Universitas Ciputra mengawali intervensi dengan melakukan audit akun Instagram Cafe New Buana. Mereka menganalisis jenis konten, gaya visual, dan frekuensi unggahan.
Selanjutnya, pelatihan diberikan kepada pemilik usaha untuk memproduksi konten visual makanan, menulis narasi yang persuasif, dan mengatur kalender konten.
Dalam fase implementasi, konten mulai dipublikasikan secara teratur dengan pendekatan visual dan naratif yang telah disesuaikan dengan karakteristik target pasar.
Evaluasi mingguan juga dilakukan untuk meninjau efektivitas promosi dan merespons dinamika pasar digital secara cepat.
Melalui proses ini, Cafe New Buana mulai menunjukkan perubahan positif, seperti peningkatan interaksi di media sosial dan tumbuhnya kesadaran merek di kalangan konsumen muda.
Strategi pemasaran juga diarahkan untuk lebih interaktif, misalnya melalui fitur Instagram Story, polling, hingga sesi tanya jawab untuk meningkatkan kedekatan dengan pelanggan.
Peluang pertumbuhan yang besar
Potensi Cafe New Buana dalam mengembangkan usahanya sangat besar. Selain memiliki produk makanan dengan cita rasa unik dan harga terjangkau, kafe ini berada di lokasi strategis yang dikelilingi oleh komunitas mahasiswa.
Ditambah lagi, tren konsumen saat ini sangat bergantung pada rekomendasi digital dari media sosial seperti Instagram, TikTok, hingga Facebook.
Dengan mengoptimalkan pemasaran digital, Cafe New Buana tidak hanya dapat meningkatkan penjualan dan menarik pelanggan baru, tetapi juga memperkuat brand positioning di pasar kuliner lokal.
Strategi jangka menengah yang diusulkan adalah membangun kolaborasi dengan influencer lokal untuk memperluas jangkauan promosi secara masif.
Namun, tim peneliti menekankan bahwa pada tahap awal, fokus utama tetap pada penguatan sistem pemasaran internal secara mandiri. Hal ini penting agar pemilik usaha tetap memiliki kontrol penuh atas arah dan gaya promosi yang digunakan.
Masalah non-pemasaran yang tak kalah penting
Selain aspek promosi, Cafe New Buana juga menghadapi tantangan lainnya dalam operasional bisnis. Misalnya, pasokan bahan baku yang tidak stabil sering mengganggu kelancaran operasional.
Pengelolaan arus kas juga mengalami hambatan karena keterlambatan pembayaran dari pelanggan. Di sisi teknologi, sistem Point of Sale (POS) yang digunakan masih menemui kendala dalam integrasi data, yang berdampak pada akurasi laporan keuangan.
Dalam hal sumber daya manusia, kurangnya pelatihan bagi karyawan baru turut memengaruhi kualitas layanan. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa penguatan SDM dan sistem internal harus berjalan beriringan dengan strategi pemasaran digital agar pertumbuhan bisnis dapat dicapai secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Melalui program pendampingan ini, tim Social Impact Challenge berharap Cafe New Buana dapat mandiri dalam mengelola pemasaran digital. Penerapan strategi pemasaran berbasis media sosial yang terencana diharapkan mampu meningkatkan loyalitas pelanggan, memperluas jangkauan pasar, serta membangun hubungan yang kuat antara pemilik usaha dan konsumen.
Langkah-langkah yang dilakukan tidak hanya bersifat jangka pendek, namun juga dirancang untuk membentuk kebiasaan promosi yang berkelanjutan.
Evaluasi berkala dilakukan untuk memastikan strategi tetap relevan dengan tren digital yang terus berkembang.
Selain itu, kolaborasi dengan komunitas lokal dan konten kreator diharapkan menjadi strategi lanjutan dalam memperluas jaringan dan promosi.
Cafe New Buana merupakan contoh nyata UMKM yang memiliki potensi besar tetapi menghadapi kendala dalam pemasaran modern.
Melalui intervensi mahasiswa Universitas Ciputra dalam program Social Impact Challenge, solusi praktis dan strategis diterapkan untuk membantu pelaku usaha menguasai pemasaran digital secara mandiri.
Program ini membuktikan bahwa pendekatan sederhana yang dilakukan dengan konsisten dan tepat sasaran dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan daya saing UMKM di era digital.
Dengan semangat kolaboratif dan inovatif, Cafe New Buana diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kuliner lainnya di Makassar dan sekitarnya.
Penulis:


Tidak ada komentar