Revolusi Diam-Diam, Kisah Transformasi Motor Konvensional Menjadi Kendaraan Listrik di Makassar

Salah satu guru SMK yang tengah mengikuti pelatihan konversi Motor Bahan Bakar Minyak (BBM) ke motor listrik (Molis) di SMKN 10 Makassar, Jumat (4/10/2024).

“Bayangkan, motor yang tadinya mencemari udara kita, kini bisa berubah menjadi kendaraan ramah lingkungan,” ujarnya sambil mengelus permukaan motor listrik yang mengkilap.

Di sebuah bengkel kecil di sudut kota Makassar, suara deru mesin motor yang biasa memekakkan telinga kini berganti dengan dengung halus motor listrik. Perubahan ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan cerminan revolusi transportasi yang sedang berlangsung di kota daeng.

Muhammad Basri berdiri di depan motor yang baru saja dikonversi, matanya berbinar melihat transformasi yang terjadi. Sebagai guru SMKN 5 Makassar, ia melihat masa depan yang cerah bagi para siswanya dalam industri yang sedang berkembang ini.

“Bayangkan, motor yang tadinya mencemari udara kita, kini bisa berubah menjadi kendaraan ramah lingkungan,” ujarnya sambil mengelus permukaan motor listrik yang mengkilap.

“Kami sangat antusias dengan kegiatan dari PLN ini. Di zaman sekarang, semakin banyak orang beralih ke kendaraan listrik karena bahan bakar fosil semakin sulit diperoleh, dan polusi semakin memburuk,” tambah Basri.

Basri adalah salah satu dari 25 guru yang mendapat kesempatan emas mengikuti pelatihan konversi motor BBM ke listrik yang diselenggarakan PLN.

“Ini adalah bentuk sinergi yang baik agar anak-anak mendapatkan pengetahuan tentang transisi energi dan konversi motor, sehingga mereka dapat berkontribusi secara nyata di dunia kerja,” tambah Basri.

Program pelatihan yang berlangsung selama empat hari, dari tanggal 1-4 Oktober 2024 ini, bukanlah sekadar ajang transfer pengetahuan. Ini adalah bagian dari visi besar PLN dalam mentransformasi landscape transportasi Indonesia, dimulai dari kota Makassar yang strategis.

Dengan mengusung tema, “SMK Menuju Green Energy”, kegiatan ini diikuti oleh 25 guru dari SMK di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Pangkep. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

Di tengah hiruk pikuk kota yang masih didominasi kendaraan berbahan bakar fosil, sekelompok pionir ini tekun mempelajari setiap detail konversi. Mereka tidak hanya belajar tentang teknik, tetapi juga memahami filosofi di balik perubahan ini.

Baca Juga  Pengguna IM3 ini Lakukan Update Kebijakan Pelindungan Data Pribadi

Ayu, mentor dari Braja Elektrik Motor, mengamati dengan bangga bagaimana peserta pelatihan menunjukkan kemajuan signifikan.

“Mereka bukan hanya cepat belajar, tapi juga memahami urgensi dari apa yang mereka pelajari. Kami menyambut baik upaya PLN dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Visi mereka sangat jelas dan konsisten dalam mendorong perkembangan ini,” katanya.

Sementara matahari Makassar bersinar terik, di dalam ruangan workshop SMK Negeri 10 Makassar, para guru dengan tekun membongkar mesin konvensional. Tangan mereka yang biasa memegang kapur tulis, kini lincah mengoperasikan peralatan teknis.

Heri Sumiharto, Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan, melihat potensi besar dari program ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada PLN. Kami optimis bahwa ilmu yang didapatkan dari pelatihan ini akan diteruskan kepada para siswa, membuka peluang bagi mereka untuk mendirikan bengkel konversi kendaraan yang kompetitif dan relevan dengan perkembangan teknologi,” ungkap Heri.

Di jalanan Makassar, parade motor listrik yang digelar PLN menarik perhatian warga. Suara dengung halus dan tampilan futuristik menjadi magnet yang membuat orang berhenti dan mengamati.

Didukung infrastruktur memadai

Budiono, General Manager PLN UID Sulselrabar, menjelaskan bahwa transformasi ini didukung infrastruktur yang memadai. Dengan 1.156 SPLU dan rencana penambahan SPKLU, masa depan kendaraan listrik di Sulawesi Selatan semakin cerah.

“PLN UID Sulselrabar telah menyediakan 1.156 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Saat ini, terdapat 30 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 22 lokasi, dan kami berencana menambah 34 SPKLU lagi pada tahun 2024,” tukas Budiono.

Ia menjelaskan, PLN tidak hanya memastikan ketersediaan listrik dan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik, tetapi juga berperan aktif sebagai pionir dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik.

Baca Juga  Anggota DPRD Makassar Muchlis Misbah Tinjau Rumah Warga yang Tertimpa Pohon

Pemerintah telah memberikan berbagai insentif untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, baik untuk motor baru maupun hasil konversi.

“Melalui pelatihan konversi untuk pelaku UMKM dan parade motor listrik bersama komunitas, kami berharap semakin banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik,” kata Budiono.

Ia mencatat bahwa sebanyak 15 motor BBM telah dikonversi menjadi motor listrik dalam kegiatan ini dengan harapan mereka dapat menyebarkan pengetahuan ini lebih luas.

“Kami juga menggelar parade motor listrik untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis,” ujarnya.

Ia juga optimis, dengan semakin banyak pelaku UMKM yang beralih ke kendaraan listrik, peluang usaha baru akan tercipta, serta pendapatan UMKM akan meningkat.

“Peningkatan kapabilitas ini sejalan dengan visi PLN untuk menjadikan listrik sebagai motor penggerak ekonomi, sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG),” tambahnya.

Budiono berharap parade motor listrik ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keunggulan kendaraan listrik yang tidak menimbulkan kebisingan dan tidak menghasilkan emisi.

“Kami ingin mempercepat terciptanya ekosistem kendaraan listrik sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan,” pungkasnya.

Para peserta pelatihan tidak hanya belajar teknik konversi, tetapi juga aspek bisnis dari industri ini. Mereka dibekali pemahaman tentang peluang usaha yang bisa dikembangkan setelah pelatihan.

whatsapp-image-2024-10-05-at-105843-048c0d6901b2c039f2a0144aad59349a Revolusi Diam-Diam, Kisah Transformasi Motor Konvensional Menjadi Kendaraan Listrik di Makassar
Manajemen PT PLN (Persero) tengah melakukan test drive motor konversi di halaman kantor PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulselrabar, Jumat (04/10/2024).

Langkah konkrit dalam transisi energi

Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan, Hasbi Andi Nur, menilai inisiatif konversi motor konvensional menjadi kendaraan listrik di Makassar sebagai langkah konkret menciptakan lingkungan bersih dan bebas emisi karbon.

“Transformasi ini adalah terobosan penting untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi karbon di kota-kota besar seperti Makassar,” ujar Hasbi.

Ia melihat program pelatihan konversi motor yang diselenggarakan PLN bagi guru-guru SMK sebagai upaya strategis dalam membangun fondasi perubahan jangka panjang.

“Dengan melibatkan generasi muda, kita sedang menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap menghadapi transisi energi di masa depan,” jelasnya.

Baca Juga  Hari Kartini, DPRD Makassar Dukung Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

Sementara itu, pakar energi berkelanjutan Universitas Hasanuddin, Prof. Adi Maulana menyambut positif inisiatif konversi motor BBM ke listrik yang dilakukan di Makassar.

“Transformasi ini adalah langkah penting dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan sekaligus mengurangi emisi karbon di kota-kota besar seperti Makassar,” ujar Prof. Adi baru-baru ini.

Baginya, langkah ini bukan hanya inovasi teknis, tetapi juga upaya strategis dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan masa depan yang lebih bersih.

“Konversi motor menjadi listrik bukan hanya tren, tapi kebutuhan. Dengan melibatkan SMK dan para guru dalam pelatihan ini, kita sedang membangun fondasi yang kokoh untuk perubahan jangka panjang,” lanjutnya.

Program pelatihan konversi ini, yang diselenggarakan oleh PLN dan berlangsung selama empat hari, memberikan kesempatan bagi 25 guru dari berbagai SMK di Sulawesi Selatan untuk belajar teknik konversi motor dan filosofi di balik kendaraan listrik.

Prof. Adi juga mengapresiasi upaya PLN dalam memperluas infrastruktur untuk mendukung kendaraan listrik di Sulawesi Selatan.

Langkah PLN menambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) kata Prof. Adi, adalah fondasi penting dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Ekosistem yang memadai akan mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

“Ini adalah revolusi diam-diam, tapi dampaknya akan terasa sangat signifikan di masa depan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *