Kabareditorial.com, Demak — Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) yang dibentuk OJK bersama Industri Jasa Keuangan disambut baik oleh Pemda Demak.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Demak, Musyafak menyebut, inklusi keuangan syariah di lingkungan pondok pesantren penting untuk dikembangkan.
“Dengan adanya ekosistem pondok pesantren inklusif keuangan syariah ini, kita berharap pondok pesantren dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam pengembangan ekonomi masyarakat, terutama dalam hal pemberdayaan masyarakat dan pengembangan keuangan syariah,” ujar Musyafak.
Ia menambahkan bahwa keuangan syariah merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi yang berlandaskan prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan kesejahteraan bersama.
Peluncuran EPIKS sendiri digelar di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen, Demak, Senin (12/8/2024). Acara ini dihadiri oleh sekitar 600 peserta, termasuk Forkopimda Kabupaten Demak, santri, ustadz, dan pelaku UMKM. Selain itu, 500 wali santri juga turut berpartisipasi secara online.
Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak, yang menjadi lokasi penyelenggaraan acara, saat ini memiliki lebih dari 5.000 santri dari jenjang PAUD hingga Perguruan Tinggi.
Pesantren ini telah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan besar dan universitas ternama untuk meningkatkan keterampilan para santrinya.
Dalam upaya mendukung perekonomian masyarakat sekitar, Ponpes Futuhiyyah juga memiliki Bank Wakaf Mikro (BWM) Futuhiyyah.
Sejak tahun 2018, BWM Futuhiyyah telah menyalurkan pembiayaan kepada lebih dari 400 UMKM di sekitar pondok pesantren, dengan outstanding mencapai lebih dari Rp600 juta.
Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat peran pondok pesantren dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan pemberdayaan masyarakat di sekitarnya.