Kilau Emas di Tengah Kota, Menabung Harapan di Bazar Pegadaian

“Untuk masa depan yang lebih pasti, daripada dana habis untuk hal-hal yang tak memberi hasil, lebih baik alihkan ke investasi emas,” tukas Gunawan.

Di tengah hiruk-pikuk kota Makassar, di Kafe Negeri Sembilan yang terletak di kawasan Center Point of Indonesia (CPI), sebuah acara yang sederhana namun penuh makna berlangsung pada Rabu, 6 November 2024.

Acara itu adalah Media Gathering yang digelar oleh Kantor Wilayah VI Pegadaian Makassar. Namun, lebih dari sekadar ajang kumpul wartawan dan insan pegadaian, hari itu menjadi sebuah kisah yang menggugah tentang harapan dan masa depan, tentang cara bijak melihat dan merencanakan kehidupan ke depan dan salah satunya adalah melalui investasi emas.

Di balik tawa ringan dan percakapan santai para tamu undangan, yang tak bisa diabaikan adalah sebuah janji. Pegadaian membuka pintu bagi siapa pun yang ingin melangkah lebih dekat dengan masa depan yang lebih cerah lewat Bazar Emas Pegadaian.

Gunawan, Kepala Pemasaran dan Penjualan Kantor Wilayah VI Pegadaian Makassar, berdiri di depan para wartawan, menyampaikan kabar gembira yang seolah datang di waktu yang tepat.

“Kami hadir dengan program Bazar Emas Pegadaian. Harga yang lebih murah dari pasar, jauh lebih terjangkau. Dapatkan harga Rp 1,1 juta hingga Rp 1,2 juta per gram. Di luar sana, harga emas per gram sudah hampir mencapai Rp 1,5 juta,” ujarnya dengan antusias.

Bazar Emas Pegadaian ini berlangsung pada 2 periode, pertama 4 – 9 November yang sementara berlansung dan kedua tanggal 25 – 30 November 2024.

Suara Gunawan menggema lembut di antara percakapan yang terdengar lebih riuh sejenak. Namun, kata-katanya bukan hanya sekadar penawaran.

Emas kata Gunawan, yang selama ini dianggap simbol kemewahan, kini hadir dengan cara yang lebih sederhana. Tidak hanya untuk yang kaya, tetapi untuk siapa saja dari generasi tua hingga muda, termasuk para Gen Z yang baru mulai menata masa depan.

Baca Juga  Pegadaian Kanwil Makassar Hadirkan Panggung Emas di Festival Ramadan Tahun Ini

Di tengah semakin mahalnya barang-barang konsumsi sehari-hari, emas tetap menjadi satu-satunya barang yang tak lekang oleh waktu.

Harga yang terus naik membuatnya menjadi pilihan investasi yang aman, yang memberi ketenangan bagi mereka yang ingin merencanakan masa depan.

“Untuk masa depan yang lebih pasti, daripada dana habis untuk hal-hal yang tak memberi hasil, lebih baik alihkan ke investasi emas,” tukas Gunawan.

Menanam di tanah yang tepat

Di sisi lain, Pimpinan Wilayah Pegadaian VI Makassar, Edwin S. Inkiriwang, menambahkan sebuah perspektif penting yang lebih luas.

Ia mengajak para hadirin untuk tidak hanya memandang Pegadaian sebagai tempat untuk membeli emas, tetapi juga sebagai sarana untuk meraih impian masa depan.

“Harga emas memang terus naik. Saat ini, per gram sudah hampir mencapai Rp 1,5 juta, dan ke depannya, harga emas akan terus merangkak naik. Emas adalah pilihan tepat bagi siapa pun yang ingin menjaga nilai kekayaan mereka,” tuturnya dengan penuh keyakinan.

Namun, tak hanya soal emas, Edwin juga berbicara tentang harapan yang lebih besar untuk Sulawesi Selatan. Pemerintahan baru, katanya, akan lebih fokus pada sektor pertanian, dari padi hingga coklat, membuka peluang ekonomi baru yang bisa membawa perekonomian daerah ini ke arah yang lebih baik.

Dalam kondisi yang penuh potensi ini, investasi emas menjadi bagian dari cara kita untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi perubahan dan peluang yang datang.

Bazar emas, langkah menuju masa depan

Bazar Emas Pegadaian bukan sekadar transaksi jual beli. Ia adalah kesempatan bagi siapa saja untuk memulai langkah kecil namun berarti, untuk menabung dengan bijak, untuk berinvestasi pada masa depan yang lebih aman.

Baca Juga  BI Sulsel Gelar PESYAR 2024, Hadirkan Forum Edukasi Halal

Dengan cicilan dan diskon yang ditawarkan, siapa pun bisa merasakan manfaatnya mulai dari cincin emas hingga investasi jangka panjang dalam bentuk logam mulia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *