Dukung Percepatan Ekspor, Karantina Makassar Edukasi Petani Kakao di Luwu

Kabareditorial.com, Luwu — Karantina Makassar bersama Komisi IV DPR RI menggelar bimbingan teknis (Bimtek) untuk memberikan edukasi petani kakao dan peternak sapi di Kabupaten Luwu di Desa Salupao dan Desa Awo Gading, Kabupaten Luwu, Senin (25/10/2023). Agenda itu sebagai upaya mendorong percepatan ekspor komoditas Kakao asal Luwu.

Komoditas kakao merupakan salah satu komoditas pertanian yang terus di kembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat.

Tidak hanya kakao, komoditas ruminansia seperti sapi dan kambing juga menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Luwu.

Anggota DPR RI Komisi IV, Muhammad Dhevy Bijak dalam sambutannya mengatakan kegiatan bimtek ini dilaksanakan karena sinergi kami di komisi IV DPR RI dengan Karantina Makassar.

Komisi IV selalu mendukung upaya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya di bidang Pertanian.

“Selain sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan juga menguntungkan dan menghasilkan nilai ekonomis bagi peternak. Untuk keberlanjutan usaha ternak sapi dan kambing di perlukan pengawasan, pecegahan atau pemetaan suatu daerah wabah menjadi penting sebagai fungsi awal mencegah masuk dan tersebarnya penyakit pada ternak sapi dan kambing,” ujar Anggota komisi IV yang sering disapa Dhevy.

Lebih lanjut, Dhevy, berharap kegiatan ini dapat mendorong para petani untuk dapat melakukan ekspor khususnya kakao secepatnya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani kakao dan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Karantina Makassar Lutfie Natsir yang ditemui di sela – sela kegiatan mengatakan bahwa salah satu yang mempunyai nilai ekonomi strategis bagi petani dan eksportir adalah produk kakao. Sementara untuk ternak Ruminansia didominasi oleh Sapi dan Kambing.

“Tentunya bimtek ini perlu di manfaatkan dengan baik di masyarakat Luwu. Karena dapat mengedukasi masyarakat untuk mengeksplore lagi komoditas pertanian di Kabupaten Luwu khususnya kakao dan potensi ternak ruminansia khususnya sapi yang dapat mereka kembangkan. Kami di Karantina Makassar terus memberikan dukungan kepada petani dan peternak di Sulawesi. Kami membuka ruang diskusi untuk masyarakat agar dapat mengembangkan potensi pertaniannya ke pasar ekspor,” jelas Lutfie.

Baca Juga  Dorong Transformasi Digital di Sektor Mikro, Pegadaian Raih Penghargaan Prominent Award 2023

Lutfi menambahkan, berdasarkan data Karantina Makassar, komoditas ekspor unggulan pertanian sub sektor pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan sepanjang tahun 2022 yaitu 1,7 triliun dan di tahun 2023 pada priode bulan Januari hingga Oktober yaitu 1,2 triliun dan diharapkan semangkin meningkat di akhir tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *