Kabareditorial.com, Makassar — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat melaporkan pertumbuhan yang menggembirakan pada sektor pasar modal di Sulsel ini.
Data per April 2024 menunjukkan lonjakan jumlah Single Investor Identification (SID) sebesar 40,50 persen year-on-year (yoy), mencapai 353.201 SID dari 251.386 SID pada April 2023.
Reksadana menjadi instrumen investasi paling populer, dengan jumlah investor mencapai 337.799 SID, tumbuh pesat sebesar 42,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini mengungguli sektor saham yang mencatat kenaikan 27,63 persen (yoy) dengan 111.227 SID, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang tumbuh 18,27 persen (yoy) dengan 16.189 SID.
Minat investor terhadap pasar saham juga tercermin dari nilai transaksi yang mencapai Rp6,25 triliun hingga April 2024. Angka ini menunjukkan kepercayaan yang kuat dari investor terhadap prospek pasar modal di Sulawesi Selatan.
Secara year-to-date (YtD), reksadana masih memimpin pertumbuhan dengan kenaikan 11,36 persen, diikuti oleh saham (8,72 persen) dan SBN (6,85 persen).
Tren positif ini mengindikasikan meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat Sulawesi Selatan dalam berinvestasi di pasar modal.
OJK optimis tren pertumbuhan ini akan berlanjut sepanjang tahun 2024, didorong oleh edukasi investor yang berkelanjutan dan kondisi ekonomi yang kondusif di Sulawesi Selatan.