Kabareditorial.com, Makassar – Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai Makassar yang ditunjuk sebagai lokasi uji coba program makan siang gratis untuk siswa.
Meski demikian, diskusi terkait mekanisme pelaksanaan program ini sudah mulai dilakukan dengan berbagai pihak.
“Sampai saat ini belum ada kami dapatkan. Kemarin untuk diskusi dengan Pangdam Hasanuddin, kami berdiskusi bagaimana mekanismenya. Pasti di bawah pengawasan TNI kalau dari TNI. Saya hanya bisa kasih data, bahkan kalau berdasarkan informasi, ada dapur umum yang akan dibangun,” ujar Muhyiddin.
Ia juga mengusulkan konsep alternatif yang lebih memberdayakan pelaku UMKM. “Sebelumnya itu ada konsep dapur umum yang kami dengar. Saya juga memberikan masukan kepada Pangdam bahwa kalau mau lebih efektif, bagaimana kita memanfaatkan UMKM yang ada. Nanti tinggal diberikan standar ukurannya seperti apa. Jadi, satu catering bisa mengcover satu sekolah atau beberapa sekolah supaya ekonomi UMKM juga hidup,” jelasnya.
Pendistribusian Makanan Jadi Tantangan Muhyiddin menyoroti pentingnya pengawasan dalam pendistribusian makanan agar tetap layak konsumsi. “Pendistribusiannya nanti harus saling mengawasi ini. Namanya makanan ada waktunya, jadi apakah dia mengcover satu dapur umum yang mencover beberapa sekolah? Itu harus jelas,” katanya.
Jumlah siswa yang menjadi target program makan siang gratis di Makassar juga cukup besar. Jika mencakup SD dan SMP saja, totalnya mencapai sekitar 230 ribu siswa. Namun, jika ditambah dengan PAUD, angka itu meningkat menjadi sekitar 250 ribu siswa. Muhyiddin menegaskan bahwa semua siswa, baik di sekolah negeri maupun swasta, berhak mendapatkan program ini.
“Apapun itu, kita harus jalankan karena ini adalah program Bapak Presiden. Kami harus mengawal program ini dengan baik,” tutup Muhyiddin.