Kabareditorial.com, Makassar – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat rasio Universal Health Coverage (UHC) di Sulawesi Selatan telah mencapai 100 persen dengan denominator penduduk semester II tahun 2022.
Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah IX, Yessi Kumalasari mengatakan meskipun secara angka telah memenuhi target UHC, namun ada sejumlah tantangan yang perlu mendapat perhatian serius. Salah satunya, keaktifan peserta peserta JKN.
“saat ini yang menjadi tantangan adalah keaktifan yang sudah terdaftar menjadi peserta di Jaminan Kesehatan Nasional, angkanya saat ini naik turunnya antara 85 sampai 95 persen,” pungkas Yessi.
Tantangan terbesarnya kata Yessi adalah tingginya peserta mandiri yang menunggak pembayaran preminya hingga 15 persen dari total kepesertaan. Proporsi tunggakan itu didominasi BPJS Kerlas III.
Baca juga : Rumah Sakit Sambut Baik Upaya Transformasi Mutu Layanan BPJS Kesehatan
Baca juga : Tingkatkan Mutu Layanan, BPJS Komitmen Implementasikan Janji Layanan Program JKN
Sejauh ini lanjut Yessi, berbagai upaya dilakukan BPJS Kesehatan untuk mengingatkan para peserta JKN untuk membayar tunggakan preminya. Diantaranya, me-Reminding melalui kanal-kanal yang bisa diakses oleh publik.
“Baik itu di Indomaret, Alfamart atau mungin harapan kami bisa dilakukan auto debit melalui rekening bank nya masing-masing,” tandas Yessi.
Ada dua faktor utama yang menjadi pemicu utama menunggaknya premi peserta JKN. Diantaranya karena ketidakmampuan membayar dan kemampuan membayar.
Biasanya kata Yessi, ketidakmampuan membayar itu datang dari golongan kurang mampu. Oleh karena itu, Yessi menyarankan jika memang tidak mampu membayar agar mengurusnya ke instansi terkait agar pembayarannya diambil alih oleh pemerintah.
“Namun, jika ada kemampuan membayar, kita meremainding. Sampai saat ini upaya untuk mengingatkan, kita teman-teman di Makassar tertinggi di Indonesia,” tambahnya.
Khusus untuk mereka yang memiliki kemampuan bayar namun memiliki tunggakan, biasanya bukan karena disengaja melainkan karena faktor lupa.
UCH adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan melakukan pencegahan penyakit, sehingga mencapai 100 persen partisipasi dari populasi suatu wilayah dapat melibatkan berbagai upaya sosialisasi, edukasi dan kampanye yang intensif.
Laporan : Mardianto
