

Kabareditorial.com, Makassar — Pemerintah Kota Makassar terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) bagi anak perempuan usia sekolah dasar.
Dukungan penuh datang dari Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kota Makassar, yang menegaskan komitmennya terhadap keberhasilan program imunisasi HPV melalui pendekatan edukatif dan persuasif.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Aci Soleman, mengatakan, keterlibatan sekolah dan guru sangat penting untuk memastikan pemerataan imunisasi.
Ia menekankan pentingnya membangun kesadaran bersama tentang vaksinasi sebagai bentuk perlindungan jangka panjang bagi kesehatan anak-anak.
“Jadi salah satunya adalah bentuk komitmen yang kuat. Tadi sudah dihadirkan beberapa kepala sekolah. Kita berharap bahwa cakupan imunisasi ini seluruhnya nantinya akan merata. Di atas 90% itu harapan besarnya kami,” ujar Aci, Kamis (20/6).
Ia juga menegaskan, bahwa pendekatan persuasif dari pihak sekolah, khususnya guru dan orang tua, sangat dibutuhkan untuk mendorong anak agar mau divaksin.
“Ada banyak cara secara persuasif untuk dilakukan oleh pihak sekolah, utamanya kepada guru-guru maupun orang tua agar bisa mengedukasi anaknya. Pentingnya untuk vaksin ini, karena dampaknya juga akan sangat berarti untuk anak-anak kita ke depannya, sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang lebih sehat dan lebih baik,” jelasnya.
Aci juga membuka kemungkinan adanya kebijakan lebih kuat di masa depan, sembari tetap mengedepankan kesadaran dan edukasi.
“Apakah nanti akan ada semacam kebijakan mewajibkan anak-anak untuk bisa mengikuti vaksinasi ini? Karena ini kan saya kira penting juga untuk kesehatan anak-anak terdepan. Jadi dalam hal ini kita menghimbau karena pentingnya kesadaran kesehatan, ya, tidak hanya untuk anaknya tapi orang tuanya pun juga perlu diedukasi. Saya rasa banyak cara untuk melakukan pendekatan secara persuasif,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Makassar, Suedi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi pelibatan tiga aktor kunci dalam mendukung pelaksanaan vaksinasi HPV di lingkungan madrasah dan masyarakat.
“Ada di penyuluh agama. Mereka itu punya peran penting dan vital di lingkungan masyarakat, terutamanya di grup-grup mereka itu, kelompok-kelompok majelis taklim dan sebagainya,” kata Suedi.
Selain penyuluh agama, Kemenag Makassar juga akan menggerakkan seluruh pengawas madrasah untuk turut serta memberikan edukasi kepada para guru dan orang tua siswa di lingkungan madrasah.
“Secara formal, untuk di lingkungan madrasah, kami akan melibatkan secara total dari seluruh pengawas madrasah kami sebagai aktor lapangan yang akan mengedukasi teman-teman kita tentang bagaimana pentingnya pelaksanaan vaksin HPV ini, khusus untuk anak-anak kita yang ada di usia sekolah dasar,” jelasnya.
Tak hanya itu, Suedi juga menyebut kelompok kerja madrasah (KKM) sebagai pihak penting yang akan diberdayakan dalam menyebarluaskan informasi dan edukasi tentang imunisasi.
“Ada satu aktor lagi yang akan kami libatkan yang punya peran penting juga, yaitu ketua-ketua KKM atau kelompok-kelompok kerja madrasah. Mereka akan senantiasa melakukan pertemuan, dan di situ juga kami akan menginsersing pembinaan-pembinaan ini, menginformasikan kepada mereka tentang program pemerintah ini yang insya Allah akan kita laksanakan ke depan,” tegasnya.
Program imunisasi HPV bagi anak perempuan kelas 5 dan 6 SD telah diberikan secara gratis oleh pemerintah sejak 2022 melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Namun, rendahnya cakupan di sejumlah sekolah di Makassar membuat edukasi lintas sektor menjadi penting dalam menjamin pemerataan dan keberhasilan program ini.
Dukungan Dinas Pendidikan dan Kemenag menjadi angin segar bagi kelanjutan program Jaga Bersama, yang diharapkan mampu menurunkan angka kematian akibat kanker serviks secara signifikan.


Tidak ada komentar