Kabareditorial.com, Makassar — Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH, IDX: ISAT) resmi mengumumkan aksi korporasi berupa stock split dengan rasio 1:4 yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) baru-baru ini.
Langkah strategis ini diambil dengan tujuan meningkatkan volume transaksi dan likuiditas saham, serta memperluas akses bagi investor ritel, khususnya generasi muda, untuk memiliki saham perusahaan.
Pengamat Manajemen Pemasaran dan Bisnis dari Universitas Ciputra (UC) Makassar, Novika Ayu Triany, menyatakan bahwa langkah Indosat yang menyasar kalangan investor ritel, terutama generasi muda, merupakan inisiatif strategis.
Menurutnya, keputusan ini sejalan dengan tren global yang menunjukkan peningkatan partisipasi kaum muda dalam investasi ritel.
“Saya melihat langkah Indosat yang mendorong investor ritel, terutama kalangan anak muda, untuk terlibat dalam kepemilikan saham sebagai inisiatif yang sangat strategis. Hal ini mencerminkan upaya perusahaan untuk memperluas partisipasi publik dalam pasar modal,” ujar Novika via sambungan seluler, Rabu (25/09/2024).
Ia menambahkan bahwa melibatkan investor muda berpotensi menciptakan hubungan jangka panjang antara perusahaan dan generasi baru pemegang saham.
“Kalangan muda yang melek teknologi akan lebih mudah memahami dinamika pasar, dan keterlibatan mereka dapat meningkatkan likuiditas serta stabilitas saham perusahaan dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Memperkuat literasi dan inklusi keuangan
Selain itu, Novika menyoroti pentingnya edukasi yang memadai bagi generasi muda mengenai risiko dan keuntungan investasi saham.
“Generasi muda, meskipun memiliki potensi besar, perlu diberikan pemahaman yang jelas tentang volatilitas pasar dan pentingnya diversifikasi portofolio investasi. Dengan demikian, Indosat dapat menjadi pemimpin dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia,” tambah Novika.
Ia juga melihat bahwa aksi stock split ini selaras dengan tren global yang menunjukkan peningkatan partisipasi investor muda dalam pasar saham, seiring dengan meningkatnya literasi keuangan di kalangan anak muda.
Langkah ini, menurutnya, membuka akses yang lebih terjangkau bagi investor kecil, sehingga menarik minat lebih besar dari segmen pasar yang sebelumnya mungkin merasa harga saham terlalu tinggi.
