Kabareditorial.com, Makassar — Universitas Patria Artha (UPA) Makassar membantah keras tuduhan yang dilontarkan dalam debat Pilgub Kaltara yang menyebut program beasiswa mereka menggunakan dana APBD.
Rektor UPA menegaskan bahwa program tersebut merupakan inisiatif pribadi untuk mendukung pengembangan SDM Kalimantan Utara.
“Saya perlu luruskan, beasiswa yang kami berikan ke Kalimantan Utara itu adalah beasiswa yang saya berikan kepada Pak Zainal Arifin Paliwang secara pribadi, bukan ke pemerintah daerah,” tegas Rektor UPA, Senin (4/11/2024).
Rektor UPA menjelaskan bahwa program beasiswa ini dilatarbelakangi hubungan personal dengan Gubernur Kaltara, Jainal Arifin Paliwang, yang merupakan kakak kelasnya di SMA Negeri 1.
“Beliau adik tingkat saya di SMA 1. Saya angkatan ’81, beliau ’82. Ini murni keterikatan emosional dan apresiasi atas kinerja beliau dalam pembangunan SDM di Kaltara,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa program ini merupakan bentuk partisipasi UPA dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia di Kaltara.
“Kami berpartisipasi untuk menyokong beliau, baik secara pribadi maupun institusi, untuk membuka peluang pendidikan bagi anak-anak yang membutuhkan,” ujarnya.
Menanggapi kritik dari salah satu paslon dalam debat Pilgub Kaltara, Rektor UPA menyayangkan adanya narasi yang tidak berdasar.
“Seharusnya kita fokus pada apa yang sudah kita perbuat untuk Kaltara. Jangan hanya berbicara tanpa ada bukti nyata,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa UPA tetap membuka kesempatan bagi perguruan tinggi lain yang ingin memberikan beasiswa serupa.
“Kalau ada perguruan tinggi lain yang mau memberikan beasiswa, silakan saja. Semakin banyak yang membantu pendidikan Kaltara, semakin baik,” pungkasnya.
Program beasiswa UPA untuk mahasiswa Kaltara telah membantu sejumlah anak muda daerah tersebut melanjutkan pendidikan tinggi di Makassar.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen UPA dalam mendukung pengembangan SDM di kawasan Indonesia Timur.