Kabareditorial.com, Makassar — Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Cabang Makassar, Firman Baso, memaparkan kinerja industri asuransi umum di Sulawesi Selatan hingga kuartal III tahun 2024.
Meskipun dihadapkan pada dinamika ekonomi yang memengaruhi sejumlah sektor, industri ini masih menunjukkan pertumbuhan positif.
“Sejauh ini, berdasarkan data dan informasi yang kami himpun dari rekan-rekan anggota di Makassar, tren pertumbuhan masih ada meskipun belum sebaik tahun lalu,” ungkap Firman.
Ia menambahkan, sektor otomotif, yang menjadi salah satu lini bisnis utama, mengalami penyesuaian target dari produsen kendaraan, dealer, maupun leasing pembiayaan. Penyesuaian ini berdampak pada industri asuransi secara keseluruhan.
Pertumbuhan Positif di Tengah Dinamika
Firman menjelaskan bahwa meski ada tekanan di beberapa lini bisnis, sektor properti dan kendaraan umum tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan.
Selain itu, asuransi yang terkait dengan engineering, khususnya alat berat untuk industri pertambangan dan hilirisasi nikel, juga mencatat pertumbuhan signifikan.
“Engineering insurance sangat pesat berkembang karena mendukung hilirisasi nikel yang menjadi fokus utama di wilayah Sulawesi,” katanya.
Menurut Firman, pertumbuhan secara kolektif masih berada di kisaran dua digit.
“Kalau secara target kolektif, rata-rata pertumbuhan di atas 15 persen, bahkan hingga 20 persen. Namun, sebagian besar masih bertahan di angka dua digit,” jelasnya.
Data hingga September 2024 menunjukkan pertumbuhan di atas 10 persen, dengan peluang untuk terus meningkat menjelang akhir tahun.
Fokus Makassar sebagai Pusat Ekonomi
Makassar menjadi pusat kontribusi utama bagi pendapatan industri asuransi di Sulawesi Selatan. Sebagian besar kantor cabang atau area asuransi berlokasi di kota ini, sehingga tren pertumbuhan tercermin dengan baik.
“Yang bertumbuh terutama sektor properti dan otomotif, meskipun belum mencapai target maksimal,” tambah Firman.
Meski begitu, Firman optimistis target akhir tahun dapat tercapai.
“Biasanya, aktivitas bisnis meningkat signifikan pada dua bulan terakhir tahun ini. Properti, pembiayaan, dan perbankan memiliki korelasi yang erat dengan industri asuransi,” jelasnya.
OJK Tekankan Pentingnya Pengawasan Ketat
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, turut memberikan pandangannya mengenai kinerja industri asuransi.
Ia menekankan pentingnya stabilitas ekonomi dan pengawasan yang ketat untuk menjaga keberlanjutan industri.
“Kami terus mendorong perusahaan asuransi untuk memperkuat inovasi produk dan layanan, agar dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin beragam,” ujar Darwisman.
Darwisman juga menyebut bahwa peran asuransi dalam mendukung sektor ekonomi strategis, seperti properti dan pertambangan, semakin relevan.
“Kami optimistis pertumbuhan industri asuransi umum di Sulawesi Selatan akan terus stabil dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah,” katanya.
Secara keseluruhan, Darwisman melihat, meski ada tantangan di sejumlah lini bisnis, industri asuransi umum di Sulawesi Selatan menunjukkan kinerja yang cukup solid hingga kuartal III 2024.
Dengan kontribusi utama dari sektor properti, otomotif, dan alat berat, serta dukungan dari hilirisasi industri, pertumbuhan diproyeksikan tetap positif hingga akhir tahun.
Kolaborasi erat antara pelaku industri, pemerintah, dan OJK diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ini.